LinkWithin

https://lh6.googleusercontent.com/-80nacHWVol8/UBVkjziJ8nI/AAAAAAAABkc/a8XuUEbqGIc/s640/Model.jpg

ChatBox

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 31 Maret 2012

Konsep Geografi

Konsep adalah pengertian dari sekelompok fenomena/gejala-gejala, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai gejala/fenomena yang sama. Ada 10 konsep esensial (dasar) geografi, yaitu:
a. Konsep Lokasi; yaitu letak di permukaan bumi, misalnya Gunung Bromo ada/ terletak di Jawa Timur.
b. Konsep Jarak; yaitu jarak dari satu tempat ke tempat lain. Jarak dibagi menjadi jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut merupakan jarak yang ditarik garis lurus antara dua titik. Dengan demikian jarak absolut adalah jarak yang sesungguhnya. Jarak relatif adalah jarak atas pertimbangan tertentu misalnya rute, waktu, biaya, kenyamanan dsb. Misalnya jarak Jakarta ke Bandung 180 km atau Jakarta – Bandung dapat ditempuh dalam waktu 3 jam melewati Puncak. Kedua hal ini merupakan contoh jarak relatif berdasarkan pertimbangan rute dan waktu.
c. Konsep Keterjangkauan; yaitu mudah dijangkau atau tidaknya suatu tempat, misalnya dari Jakarta ke Kota Cirebon lebih mudah dijangkau dibandingkan dengan dari Jakarta ke Pulau Kelapa (di kepulauan Seribu) karena kendaraan Jakarta – Cirebon lebih mudah didapat dibandingkan dengan Jakarta – Pulau Kelapa.
d. Konsep Pola; yaitu persebaran fenomena antara lain misalnya pola pemukiman yang menyebar, yang berbentuk garis dan sebagainya.
e. Konsep Morfologi; yaitu bentuk lahan, misalnya dalam kaitannya dengan erosi dan sedimentasi.
f. Konsep Aglomerasi; yaitu pola-pola pengelompokan/konsentrasi. Misalnya sekelompok penduduk asal daerah sama, masyarakat di kota cenderung mengelompok seperti permukiman elit, pengelompokan pedagang dan sebagainya. Di desa masyarakat rumahnya menggerombol/mengelompok di tanah datar yang subur.
g. Konsep Nilai Kegunaan; yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang berbeda-beda dilihat dari fungsinya. Misalnya daerah wisata mempunyai kegunaan dan nilai yang berlainan bagi setiap orang. Tempat wisata tersebut belum tentu bernilai untuk pertanian atau fungsi lainnya.
h. Konsep Interaksi dan Interdependensi; yaitu keterkaitan dan ketergantungan satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya antara kota dan desa sekitarnya terjadi saling membutuhkan.
i. Konsep Deferensiasi Areal; yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya atau kekhasan suatu tempat.
j. Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi); yaitu menunjukkan derajad keterkaitan antar wilayah, baik mengenai alam atau sosialnya. Berikut ini contoh pengembangan konsep geografi dalam uraian yang lebih lengkap, dengan mengambil salah satu konsep yaitu aglomerasi pemukiman. Pola persebaran pemukiman berbeda-beda, hal ini disebabkan keadaan wilayah yang berbeda-beda pula. Persebaran pemukiman itu antara lain disebabkan oleh adanya sungai atau jalan raya, pusat kegiatan ekonomi, adanya daerah tambang, pola penggunaan tanah, alasan keamanan dan sebagainya. Pola persebaran pemukiman dapat ditinjau dari dua aspek yaitu kejarangannya dan bentuknya. Kejarangannya terdiri dari menggerombol (clustered), menyebar tak teratur (random) dan teratur (regulair).

Referensi         : Modul Geografi Dan Manfaatnya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Penulis             : Dra. Cut Meurah Regariana

Objek Studi Geografi



Geografi samahalnya dengan ilmu yang lain yaitu memliki objek studi yang di kaji. Menurut para ahli geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geograf Indonesia (IGI) melalui seminar dan lokakarya nasional di Semarang, telah bersepakat mengenai objek studi geografi. Menurut IGI objek geografi adalah: Objek material dan objek formal. Seperti apakah objek material dan objek formal? Baiklah kita ungkap apa yang dimaksud obek formal dan objek material dalam geografi.

1. Objek Material Geografi
Objek material geografi yaitu sasaran atau yang dikaji dalam studi geografi. Objek studi geografi adalah lapisan-lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer. Geosfer itu luas sekali, meliputi:
-Atmosfer, yaitu lapisan udara: cuaca dan iklim yang dikaji dalam Klimatologi dan Meteorologi, dll.
- Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi, dll.
- Hydrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji dalam Hidrologi dan Oceanografi, dll.
- Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: flora dan fauna yang dikaji dalam Biogeografi, Biologi, dll.
- Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan ‘tema sentral’ di antara lapisan-lapisan lainnya. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya.

Beraneka ragam objek kajian studi geografi. Tentunya tidak serta merta fenomen yang ada di bumi kaitannya dengan geosfer dikaji dengan geografi. Sehingga dalam mengkaji objek studi geografi tersebut diperlukan pengetahuan dari disiplin ilmu lain seperti Klimatologi, Geologi, Hydrologi, dan sebagainya. Singkatnya geografi berkaitan erat dengan ilmu-ilmu lain. Begnilah bagan keberadaan geografi jika di sandingkan dengan ilmu-ilmu lain yang mendukungnya.


Berdasarkan bagan di atas amat jelas bahwa geografi membutuhkan ilmu-ilmu penunjang lain sebagai ilmu bantunya. Uniknya dengan geografi keberagaman  dalam fenomena geosfer dapat dikorelasikan, seperti halya kaitan atmosfer (hujan) berdampak terhadap hidrosfer (banjir) maka dengan begini akan berdampak pua terhadap manusia. Nah itulah kajian sepintas tentang geosfer. Selanjutnya kita lanjutkan dengan kajian objek studi geografi.

2. Objek Formal Geografi
Kalau objek material geografi bersangkut-paut dengan bahan kajian, maka objek formal geografi bersangkut-paut dengan cara pemecahan masalah. Jadi objek formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah. Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek, yakni aspek keruangan (spatial), kelingkungan (ekologi), kewilayahan (regional) serta aspek waktu (temporal).
a. Aspek Keruangan; geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai”suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita lalu mempelajari tentang letak, jarak, keterjangkauan dsb.
b. Aspek Kelingkungan; geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-komponen itu terdiri dari komponen tak hidup seperti tanah, air, iklim dsb, dan komponen hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
c. Aspek Kewilayahan; geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari hal ini lalu muncul pewilayahan atau regionalisasi misalnya kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa sebagai gurun.
d. Aspek Waktu; geografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periodeperiode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya perkembangan kota dari tahun ke tahun, kemunduran garis pantai dari waktu ke waktu dsb.

Perlu diperhatikan bahwa dalam mengkaji suatu permasalahan, geografi terbagi menjadi geografi fisis dan geografi manusia yang keduanya tak dapat dipisahkan. Bahkan masing-masing cabang geografi saling membutuhkan dan saling melengkapi.

Kamis, 29 Maret 2012

Pengertian Geografi

Ilmu adalah bagian yang paling penting dalam kehidupan kita. Sering kali kita mempelajari suatu ilmu bahkan kita mengamalkan ilmu tersebut, namun sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud dengan ilmu itu sendiri? Tentunya saya bertanya mengapa harus tau apa yang di maksud dengan  ilmu, karena ketika ingin belajar tentang “Geografi” maka harus tau apa dulu itu ilmu? . Geografi merupakan ilmu yang  secara kokoh berdiri dan dapat teruji kebenarannya terkait  objek yang dipelajari, kebermanfaatan dan sangat sangat jelas bagaimana ilmu geografi itu sendiri bisa lahir, ada yang mengatakan bahwa “Geografi is mother of  saince” wah ibunya dari segala ilmu...betul tidak ya? Walhu’alam.

Syarat suatu pemikiran (filosofi) bisa dikatakan ilmu apa bila ada tiga syarat terpenuhi yakni epistimologi, aksiologi dan ontologi. Wah apa tuh ontologi, epistimologi dan aksiologi...(rekomendasi baca filsafat ilmu) maaf tidak dibahas di sini, yang terpenting pokoknya yakin saja bahawa Geografi adalah ilmu yang dijamin kebenarannya dan dapat di uji secara empiris. Buktinya apa? Wah makin mendalam nih...seakali lagi tidak akan di bahas  dalam catatan ini, saya akan bahas di catatan yang lain terkait bahwa geografi adalah ilmu

Baiklah khusus dalam tulisan ini, saya akan membahas  terkait dengan apakah pengertian geografi menurut pandangan berbagai ilmuan atau filosof serta sepintas sejarah geografi. Jadi saya tegaskan disini akan di paparkan berdasarkan hasil referensi yang saya baca dari berbagai sumber. Langsung saja kita ulas sedikit tentang sejarah geografi , selanjutnya kita  bahas pula apakah pengertian geografi...selamat menyimak...^_^

Erastotenes untuk pertama kalinya memperkenalkan geografi yakni sekitar Abad ke 1. Menurut ia bahwa geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau gambaran mengenai bumi. Maka setelah Erastotenes menggembargemborkan tentang geographica maka ia menjadi terkenal dan dijuluki sebagai peletak geografi untuk pertama kali.  Selanjutnya pada abad ke -2 Claudius Ptolomaeus mengungkapkan pendapatnya tentang geografi bahwa bahwa geografi adalah penyajian melalui peta sebian dan seluruh permukaan bumi. Jadi keduanya jelas-jelas mengungakapkan tentang geografi itu mengkaji “Earth”.  Yang unik Ptolemaeus menjadikan peta sebagai sarana dalam memaparkan tentang permukaan bumi. Ketika Ptolemaeus membuat berbagi peta-peta permukaan bumi maka ia mengahsilkan peta yang dikumpulkan dan di beri nama peta  ‘Atlas Ptolomaeus’.

Selanjutnya menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari USA yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah “Gen re de vie”. Perbedaan kedua faham tersebut, kalau fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Sedangkan posibilisme memandang manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk menunjang hidupnya. Setiap manusia memiliki pendapat masing-masing tentang berbagai hal dalam kehidupannya. Demikian pula dengan definisi atau pengertian geografi. Nah kita sendiri mengikuti paham yang mana...? apakah posibilis ataukah determinis?..meurut saya, tidak serta merta alam yang mempengaruhi kita sebagai manusia melainkan manusia juga dapat menaklukan alam atau mempengaruhi alam. So..determinis atau posibilis yo wis nda opo-opo... namanya juga pemikiran boleh diterim atau tidak.

Sudah dibahas sepintas tentang awal geografi ada dan tokoh-tokoh pecetusnya. Maka selanjutnya akan saya sajikan beberapa definisi yang akan saling melengkapi dan dengan demikian diharapkan dapat menyingkap inti masalah atau pokok kajian geografi. Adapun pengertiannya sebagai berikut:

Definisi 1: Preston e James berpendapat bahwa, “Geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan” karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing.

Definisi 2: “Geografi adalah interaksi antar ruang”. Definisi ini dikemukakan oleh Ullman (1954), dalam bukunya yang berjudul Geography a Spatial Interaction.

Definisi 3: Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.

Definisi ini dikemukakan oleh Maurice Le Lannou (1959). Ia mengemukakan dalam bukunya yang berjudul La Geographie Humaine.

Definisi 4: Paul Claval (1976) berpendapat bahwa ‘Geografi selalu ingin menjelaskan gejalagejala dari segi hubungan keruangan’.

Definisi 5: Suatu definisi yang lain adalah hasil semlok (seminar dan lokakarya) di Semarang tahun 1988. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan. Kalau kita perhatikan beberapa definisi/pengertian dan sejarah perkembangan dari geografi tersebut, ternyata pengertian geografi selalu mengalami perkembangan. Namun kalau kita kaji lebih jauh, di antara pandangan para ahli tersebut tampak ada kesamaan titik pandang. Kesamaan titik pandang tersebut adalah mengkaji:
1. bumi sebagai tempat tinggal;
2. hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi);
3. dimensi ruang dan dimensi historis; dan
4. pendekatannya, spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan) dan regional (kewilayahan).

Terkait dengan objek kajian, prinsip, pendekatan dan ilmu-ilmu penunjang dalam geografi akan di bahas pada catatan selanjutnya. Semoga bermanfaat tulisan ini.
Referensi: Modul geografi karya Dra. Cut Meurah Regariana

Selasa, 27 Maret 2012

Profil

Mengenal Pemilik Blog Zone Geografi...
Assalamu'alaikum,

Add caption
Tuti Rina Lestari, S.Pd lahir di Subang pada tanggal 11 Oktober 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Pendidikan Geografi-Universitas Pendidikan Indonesia. Saat ini penulis sedang melanjutkan pendidikan S2 di Prodi Pendidikan Geografi-Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis yang asli berdarah sunda dan bertempat tinggal serta lahir di tanah sunda ini, menjadikannya kentalakan karakter diri yang "nyunda ^_^".

Lulus S1 pada tahun 2010, dan memulai meniti profesi sebagai seorang pendidik di sekolah bernuansa islam yakni As-Syifa Boarding School Subang sebagai guru IPS-SMP dan Geografi-SMA. Sekolah yang bervisikan  "Membangun Peradaban" tentunya  menuntut keprofesionalan sebagai seorang pendidik ruang lingkup pendidikan, pembelajaran dan pengajaran, seihingga tidak hanya mendidik, mengajar dan mentransfer ilmu saja di sekolah melainkan memberikan inspirasi ke berbagai  arah dengan beragam nuansa. Blog merupakan salah satu sarana yang dijadikan sebagai aplikasi transformasi ilmu pendidikan geografi ke publik. Penulis sangat berobsesi suatu saat menjadi seorang penulis yang mengspirasi guru dan menjadi seorang motivator keprofesionalan guru. semoga mimpi besar ini dapat terwujud.


Senin, 19 Maret 2012

Downloade Gratis

Silahkan anda bisa mengambil file-file di sini dengan gratis,semoga bisa bermanfaat.

SILABUS & RPP
GEOGRAFI
Cuaca & Iklim

BUKU
PAKET GEOGRAFI
Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
IPS KELAS VII

MODUL
Cuaca & Iklim
Bentuk Muka Bumi

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites