LinkWithin

https://lh6.googleusercontent.com/-80nacHWVol8/UBVkjziJ8nI/AAAAAAAABkc/a8XuUEbqGIc/s640/Model.jpg

ChatBox

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 18 April 2012

Vulkanisme (Gunung)

Vulkanisme adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Magma adalah campuran batuan dalam keadaan cair, liat, dan sangat panas yang terdapat dalam perut Bumi. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Adanya aktivitas ini dapat menyebabkan retakan-retakan dan pergeseran kulit bumi. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke dalam litosfer (kulit Bumi). Penyusupan magma ke dalam litosfer dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut:
Intrusi Magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut.
1. Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
2. Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
3. Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
4. Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
Intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu:
1. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
2. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.
3. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.
4. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
5. Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
6. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkanterjadinya gunung api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisaterjadi di lautan. Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam tiga macam, yaitu:
1. Ekstrusi linier, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
3. Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
Bentuk, ukuran, dan sifat gunung api di permukaan Bumi banyak sekali macamnya. Ada gunung yang puncaknya sangat tinggi sehingga selalu diselimuti salju, ada pula gunung yang puncaknya di bawah permukaan laut. Ini menyebabkan gunung api memiliki banyak tipe.

Tipe Gunung Api Berdasarkan Bentuknya
Bentuk gunung api dipengaruhi oleh sifat bahan, aliran lava, dan kekuatan letusannya. Berdasarkan bentuknya, gunung api dapat dikelompokkan menjadi empat tipe.
1. Gunung Api Perisai
Berbentuk kerucut dengan lereng landai dan aliran lava panas dari saluran tengah.Daerah persebaran magma luas serta proses pendinginan dan pembekuannya pelan. Frekuensi letusan umumnya sedang dan pelan dengan jumlah cairan lava cair yang banyak. Contohnya Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii.

2. Gunung Api Kubah
Gunung ini berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan lereng curam. Aliran lava yang kental dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan yang tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava cepat. Banyak lava yang membeku di saluran, akibatnya saluran menjadi tertutup. Letusan yang sangat keras dapat terjadi akibat tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak gunung api pun dapat hancur dan lenyap seketika. Contohnya Gunung Pelee di Martini, Kepulauan Karibia.

3. Gunung Api Strato (Gunung Api Komposit)
Gunung ini mempunyai bentuk kerucut berlereng curam dan luas yang terdiri atas banyak lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang berulang-ulang. Lava dapat mengalir melalui sisi kerucut. Sifat letusan keras. Contohnya Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Etna di Sisilia, Gunung Fuji di Jepang, Gunung Santo Helens dan Rainier di Amerika Serikat, serta Gunung Merapi, Merbabu, Kelud, dan Semeru di Indonesia.


4. Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Bentuk kerucut simetris dengan lereng cekung (konkaf) yang landai. Bahan atau emisi berupa asap, debu lembut, dan bau sulfur menyengat. Sifat letusansedang. Contohnya Gunung Paracutin di Meksiko. Keluarnya magma dari perut Bumi menyebabkan berbagai kenampakan yang menakjubkan di permukaan Bumi. Kenampakan ini disebut kenampakan vulkanik. Kenampakan vulkanik dibedakan menjadi dua seperti berikut.

Material hasil erupsi
Pada waktu gunung api meletus, material yang dikeluarkan terdiri atas tiga jenis. Ketiga jenis itu adalah material padat, material cair (lava cair) dan gas. Material padat yang disebut piroklastika, dan dibedakan menjadi:
1. batu-batu besar disebut bom,
2. batu-batu kecil disebut lapili,
3. kerikil dan pasir,
4. debu atau abu vulkanis.
Gas-gas yang dikeluarkan oleh gunung api disebut ekshalasi. Gas-gas tersebut dapat berujud asam sulfida (H2S), asam sulfat (H2SO4), carbon dioksida (CO2), klorida (CL), uap air (H2O) dan sulfida (HCL).
Letusan gunung api yang sangat dahsyat dapat menghancurkan puncak gunung, sehingga terbentuk kawah yang sangat luas dan berdinding terjal yang disebut kaldera. Contohnya adalah : Kaldera Tengger (lebarnya 8 km), kaldera Ijen (lebarnya 11 km) , Kaldera Iyang (17 km), kaldera Tambora (lebarnya 6 km), dan kaldera Batur (lebarnya 10 km). Gunung api yang akan meletus biasanya mengeluarkan tanda-tanda alami sebagai berikut:
1. suhu di sekitar kawah naik;
2. banyak sumber air di sekitar gunung itu mengering;
3. sering terjadi gempa (vulkanik);
4. sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung;
5. banyak binatang yang menuruni lereng.
Beberapa jenis hewan mampu menangkap tanda-tanda alami bahwa gunung yang ditempatinya akan meletus. Jenis hewan itu antara lain monyet, kelelawar dan harimau.

Gejala post vulkanik
Gunung api yang sudah kurang aktif, memiliki tandatanda yang disebut gejala post vulkanik, atau pasca vulkanik atau setelah aktivitas vulkanik dengan gejala-gejala sebagai berikut.
1. Sumber gas asam arang (CO2 dan CO) yang disebut mofet. Gas ini berbahaya sebab dapat menyebabkan mati lemas bagi orang yang menghirupnya. Contoh: Kawah Timbang dan Nila di Dieng (Jawa Tengah), Tangkuban Perahu dan Papandayan (Jawa Barat).
2. Sumber gas belerang , disebut solfatara. Contoh : Tangkuban Parahu (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Rinjani (NTB).
3. Sumber gas uap air, disebut fumarol. Contoh : Dieng (Jawa Tengah) dan Kamojang (Jawa Barat).
4. Sumber air panas. Sumber air panas yang mengandung zat belerang, dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit.
5. Sumber air mineral. Sumber air mineral ini berasal dari air tanah yang meresap bercampur dengan larutan mineral tertentu seperti: belerang, atau mineral lain. Contoh sumber air mineral terdapat di: Ciater dan Maribaya (Jawa Barat), dan Minahasa (Sulawesi Utara).
6. Geyser. Pancaran air panas yang berlangsung secara periodic disebut geyser. Geyser yang terkenal terdapat di Yellow Stone National Park, California (USA), pancaran airnya bias mencapai ketinggian 40 meter. Pancaran air semacam ini juga terdapat di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.

Keuntungan adanya gunung api
Keuntungan adanya gunung api antara lain:
1. Abu vulkanis yang dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi(letusan) dapat menyuburkan tanah pertanian karena banyak mengandung unsur hara tanaman.
2. Material yang dikeluarkan gunung api saat terjadi letusan yang berupa pasir, kerikil, batu-batu besar, kesemuanya merupakan mineral industri yang dapat digunakan untuk bahan bangunan.
3. Gunung api terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi. Magma yang menuju permukaan bumi tersebut banyak membawa mineral logam, dan barang tambang lainnya. Oleh karena itu di daerah pegunungan dan gunung api banyak ditemukan bahan tambang.
4. Adanya gunung api yang tinggi menyebabkan terjadinya hujan orografis, sehingga daerah itu menjadi daerah yang banyak hujan.
5. Daerah yang bergunung api biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, dan daerah pariwisata.

Kerugian adanya gunung api:
1. Gunung api pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar dan sangat berbahaya.
2. Gunung api yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat panas, yang juga bergerak menuruni lereng. Contoh awan panas dari G. Merapi di Jawa Tengah.
3. Pada saat terjadi letusan, lava pijar akan bercampur dengan air yang terdapat di danau kawah, dan membentuk lahar panas, yang sangat berbahaya. Contoh lahar panas dari G. Kelud (Jawa Timur).
4. Lava yang menumpuk di puncak gunung akan hanyut dan turun ke bawah bersama air hujan sebagai lahar dingin. Wujud lahar dingin ini berupa aliran batu, kerikil dan pasir yang jenuh air, meluncur ke bawah menuruni lereng.
5. Gunung api yang tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan hujan. Daerah bayangan hujan ini curah hujannya sedikit dan bersifat lebih kering. Contoh Lembah Palu, Sulawesi Tengah.
6. Letusan gunung api bawah laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang Tsunami, seperti tsunami di di Banten dan Lampung akibat letusan Gunung Krakatau (1883).
7. Abu vulkanis di udara dari letusan gunung api dapat mengganggu penerbangan dan dapat merusak tanaman.

Deretan Pegunungan dan Gunung api
Secara garis besar, terdapat dua deretan gunung api di dunia, yaitu deretan atau jalur pegunungan mediteran dan deretan pegunungan (sirkum) Pasifik. Indonesia merupakan tempat pertemuan antara deretan pegunungan medeteran dan sirkum Pasifik. Oleh karena itu Indonesia banyak terdapat gunung api dan sekaligus merupakan daerah gempa bumi.

Gunung api di Indonesia
Jumlah gunung api aktif di Indonesia ± 129 buah dan sejak awal abad ke XVII, 70 buah diantaranya sering meletus. Deretan pegunungan di Indonesia dapat diperhatikan pada Gambar di bawah ini.
Sumber:
Legawa, I Wayan, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII Edisi 4. Departemen Pendidikan Nasional.
Waluyo.dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII Edisi 4. Departemen Pendidikan Nasional.
Anwas, Oom, dkk. 2010.Bentuk Muka Bumi.

Konsep Geografi

Konsep adalah pengertian dari sekelompok fenomena/gejala-gejala, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai gejala/fenomena yang sama. Ada 10 konsep esensial (dasar) geografi, yaitu:
a. Konsep Lokasi; yaitu letak di permukaan bumi, misalnya Gunung Bromo ada/ terletak di Jawa Timur.
b. Konsep Jarak; yaitu jarak dari satu tempat ke tempat lain. Jarak dibagi menjadi jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut merupakan jarak yang ditarik garis lurus antara dua titik. Dengan demikian jarak absolut adalah jarak yang sesungguhnya. Jarak relatif adalah jarak atas pertimbangan tertentu misalnya rute, waktu, biaya, kenyamanan dsb. Misalnya jarak Jakarta ke Bandung 180 km atau Jakarta – Bandung dapat ditempuh dalam waktu 3 jam melewati Puncak. Kedua hal ini merupakan contoh jarak relatif berdasarkan pertimbangan rute dan waktu.
c. Konsep Keterjangkauan; yaitu mudah dijangkau atau tidaknya suatu tempat, misalnya dari Jakarta ke Kota Cirebon lebih mudah dijangkau dibandingkan dengan dari Jakarta ke Pulau Kelapa (di kepulauan Seribu) karena kendaraan Jakarta – Cirebon lebih mudah didapat dibandingkan dengan Jakarta – Pulau Kelapa.
d. Konsep Pola; yaitu persebaran fenomena antara lain misalnya pola pemukiman yang menyebar, yang berbentuk garis dan sebagainya.
e. Konsep Morfologi; yaitu bentuk lahan, misalnya dalam kaitannya dengan erosi dan sedimentasi.
f. Konsep Aglomerasi; yaitu pola-pola pengelompokan/konsentrasi. Misalnya sekelompok penduduk asal daerah sama, masyarakat di kota cenderung mengelompok seperti permukiman elit, pengelompokan pedagang dan sebagainya. Di desa masyarakat rumahnya menggerombol/mengelompok di tanah datar yang subur.
g. Konsep Nilai Kegunaan; yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang berbeda-beda dilihat dari fungsinya. Misalnya daerah wisata mempunyai kegunaan dan nilai yang berlainan bagi setiap orang. Tempat wisata tersebut belum tentu bernilai untuk pertanian atau fungsi lainnya.
h. Konsep Interaksi dan Interdependensi; yaitu keterkaitan dan ketergantungan satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya antara kota dan desa sekitarnya terjadi saling membutuhkan.
i. Konsep Deferensiasi Areal; yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya atau kekhasan suatu tempat.
j. Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi); yaitu menunjukkan derajad keterkaitan antar wilayah, baik mengenai alam atau sosialnya. Berikut ini contoh pengembangan konsep geografi dalam uraian yang lebih lengkap, dengan mengambil salah satu konsep yaitu aglomerasi pemukiman. Pola persebaran pemukiman berbeda-beda, hal ini disebabkan keadaan wilayah yang berbeda-beda pula. Persebaran pemukiman itu antara lain disebabkan oleh adanya sungai atau jalan raya, pusat kegiatan ekonomi, adanya daerah tambang, pola penggunaan tanah, alasan keamanan dan sebagainya. Pola persebaran pemukiman dapat ditinjau dari dua aspek yaitu kejarangannya dan bentuknya. Kejarangannya terdiri dari menggerombol (clustered), menyebar tak teratur (random) dan teratur (regulair).

Referensi         : Modul Geografi Dan Manfaatnya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Penulis             : Dra. Cut Meurah Regariana

Danau

Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi, dan olahraga.
Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.
Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak berada di belahan bumi utara pada ketinggian yang lebih atas.
Sebuah danau periglasial adalah danau yang di salah satunya terbentuk lapisan es, "ice cap" atau gletser, es ini menutupi aliran air keluar danau.
Istilah danau juga digunakan untuk menggambarkan fenomena seperti Danau Eyre, di mana danau ini kering di banyak waktu dan hanya terisi pada saat musim hujan. Banyak danau adalah buatan dan sengaja dibangun untuk penyediaan tenaga listrik-hidro, rekreasi (berenang, selancar angin, dll), persediaan air, dll.
Finlandia dikenal sebagai "Tanah Seribu Danau" dan Minnesota dikenal sebagai "Tanah Sepuluh Ribu Danau". Great Lakes di Amerika Utara juga memiliki asal dari zaman es. Sekitar 60% danau dunia terletak di Kanada; ini dikarenakan sistem pengaliran kacau yang mendominasi negara ini.
Di bulan ada wilayah gelap berbasal, mirip mare bulan tetapi lebih kecil, yang disebut lacus (dari bahasa Latin yang berarti "danau"). Mereka diperkirakan oleh para astronom sebagai danau.
Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan :
  1. danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi karena pergeseran / patahan
  2. danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme / gunung berapi
  3. danau tektovulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat percampuran aktivitas tektonisme dan vulkanisme
  4. danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah sungai terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi
  5. danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur
  6. danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat mencairnya es / keringnya daerah es yang kemudian terisi air
  7. danau buatan yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas manusia
 Danau Terkenal
  • Danau terbesar di dunia adalah Laut Kaspia. Dengan luas permukaan 394.299 km², ia memiliki wilayah yang lebih besar dari enam danau terbesar berikut digabungkan menjadi satu.
  • Danau air tawar terbesar, dan kedua terbesar adalah Danau Superior dengan luas permukaan 82.414 km².
  • Danau terdalam adalah Danau Baikal di Siberia, dengan kedalaman 1.741 meter (5.712 kaki).
  • Danau tertinggi yang dapat dinavigasi adalah Danau Titicaca, pada ketinggian 3.821 m di atas permukaan laut. Dia juga merupakan danau terbesar kedua di Amerika Selatan.
  • Danau terendah di dunia adalah Laut Mati, pada 396 m (1.302 kaki) di bawah permukaan laut. Dia juga merupakan danau yang memiliki konsentrasi garam paling tinggi.
  • Pulau terbesar di tengah danau air tawar adalah Pulau Manitoulin di Danau Huron, dengan luas permukaan 2.766 km².
  • Danau terbesar yang terletak di pulau adalah Danau Nettiling di Pulau Baffin.
  • Danau Toba di pulau Sumatra kemungkinan terletak di kawah gunung berapi pasif terbesar di dunia.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Danau

Sungai

Sungai merupakan nagaian dari air permukaan, mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
 
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di  Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).

ungai menurut jumlah airnya dibedakan :
  1. sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
  2. sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
  3. sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
  4. sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Sungai menurut genetiknya dibedakan :
  1. sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng
  2. sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen
  3. sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen
  4. sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan
  5. sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai

Senin, 16 April 2012

Flora Bioma Indonesia

Flora Khas Bioma Indonesia dan Sebaran Wilayahnya
Indonesia merupakan negara dengan tingkat endemik (endemisme) yang tinggi. Diperkirakan Indonesia mempunyai lebih 165 jenis mamalia endemik, 397 jenis burung yang endemik Indonesia, lebih dari 150 reptilia, dan lebih dari 100 spesies ampibi yang tercatat endemik di Indonesia. Burung celepuk siau salah satu satwa endemik Indonesia. Beberapa fauna (binatang) endemik yang terdapat di Indonesia antara lain:
Berikut ini adalah Daftar Flora Identitas Provinsi di Indonesia berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989 tentang identitas flora masing-masing provinsi:
1.        Aceh - Bungong Jeumpa (Michelia champaca)
2.        Sumatera Utara - Kenanga (Cananga odorata)
3.        Sumatera Barat - Pohon Andalas (Morus macroura)]
4.        Riau - Nibung (Oncosperma tigillarium)
5.        Kepulauan Riau - Sirih (Piper betle)
6.        Jambi - Pinang Merah (Cyrtostachys renda)
7.        Sumatera Selatan - Duku (Lansium domesticum)
8.        Bengkulu - Suweg Raksasa (Amorphophallus titanum)
9.        Kepulauan Bangka Belitung - Nagasari (Palaquium rostratum)
10.    Lampung - Bunga asar (Mirabilis jalapa)
11.    Banten - Kokoleceran (Vatica bantamensis)
12.    DKI Jakarta - Salak condet (Salacca edulis)
13.    Jawa Barat - Gandaria (Bouea macrophylla)
14.    Jawa Tengah - Kantil (Michelia alba)
16.    Jawa Timur - Sedap malam (Polyanthes tuberosa)
17.    Kalimantan Barat - Tengkawang tungkul (Shorea stenoptera)
18.    Kalimantan Selatan - Kasturi (Mangifera casturi)
19.    Kalimantan Tengah - Tenggaring (Nephelium lappaceum)
20.    Kalimantan Timur - Anggrek hitam (Coelogyne pandurata)
21.    Sulawesi Utara - Longusei (Ficus minahasae)
22.    Gorontalo - Gofasa, gupasa (Vitex cofassus)
23.    Sulawesi Tengah - Eboni (Diospyros celebica)
24.    Sulawesi Tenggara - Anggrek serat (Dendrobium utile)
25.    Sulawesi Barat - Cempaka hutan kasar (Elmerrillia ovalis)
26.    Sulawesi Selatan - Lontar (Borassus flabellifer)
27.    Bali - Majegau (Dysoxylum densiflorum)
28.    Nusa Tenggara Barat - Ajan kelicung (Diospyros macrophylla)
29.    Nusa Tenggara Timur - Cendana (Santalum album)
30.    Maluku - Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis)
31.    Maluku Utara - Cengkeh (Syzygium aromaticum)
32.    Papua Barat - Matoa (Pometia pinnata)
33.    Papua - Buah merah (Pandanus conoideus)
34.    Bekas provinsi Timor Timur (Timor Leste) - Ampupu (Eucalyptus urophylla)
(Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_flora_identitas_provinsi_di_Indonesia)

                
    Bunga Cempaka                         Lontar                         SuwengRaflesia
  
Murbei              Gandaria          Rambutan            Kasturi
Di atas merupakan sebagia dari kekayaan flora fauna yang ada di Indonesia. Bioma khas Indonesia menjadikan Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati. Maka dengan penuh kesadaran harus di lestarikan dari ancaman kelangkaan.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites