A. KOMPOSISI UDARA
Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di
daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan
beberapa menit saja. Jadi Anda tentu bisa menyimpulkan sendiri betapa
pentingnya udara bagi kehidupan di bumi. Karena tanpa udara, maka manusia,
hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup. Udara untuk kehidupan sehari-hari
terdapat di atmosfer. Atmosfer juga berfungsi sebagai payung atau pelindung
kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah
hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfer juga merupakan
penghambat bagi benda-benda angkasa yang bergerak melaluinya sehingga sebagian
meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai
permukaan bumi. Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak
dan tidak berwarna. Empat gas utama dalam udara kering meliputi Nitrogen (N2),Oksigen
(O2), Argon (Ar),Karbon dioksida (CO2)
Kondisi dan manfaat gas dalam atmosfer antara lain:
1. Nitrogen (N2) jumlahnya paling banyak, meliputi 78
bagian. Nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lain, tapi merupakan
bagian dari senyawa organik.
2. Oksigen (O2) sangat penting bagi kehidupan, yaitu
untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup.
3. Karbon dioksida (CO2) menyebabkan efek rumah kaca
(greenhouse) transparan terhadap radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang
panjang. Dengan demikian kenaikan kosentrasi CO2 di dalam atmosfer akan
menyebabkan kenaikan suhu di bumi.
4. Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif dan
merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat pada ketinggian antara 20
hingga 30 km. Ozon dapat menyerap radiasi ultra violet yang mempunyai energi
besar dan berbahaya bagi tubuh manusia. Salah satu unsur yang penting dalam
atmosfer adalah uap air. Uap air (H2O) sangat penting dalam proses cuaca atau
iklim, karena dapat merubah fase (wujud) menjadi fase cair, atau fase padat
melalui kondensasi dan deposisi.
Uap air merupakan senyawa kimia udara dalam jumlah
besar yang tersusun dari dua bagian hidrogen dan satu bagian oksigen. Uap air
yang terdapat di atmosfer merupakan hasil penguapan dari laut, danau, kolam,
sungai dan transpirasi tanaman. Atmosfer selalu dikotori oleh debu. Debu adalah
istilah yang dipakai untuk benda yang sangat kecil sehingga tidak tampak
kecuali dengan mikroskop. Jumlah debu berubah-ubah tergantung pada tempat.
Sumber debu beraneka ragam, yaitu asap, abu vulkanik, pembakaran bahan bakar,
kebakaran hutan, smog dan lainnya. Smog singkatan dari smoke and fog adalah
kabut tebal yang sering dijumpai di daerah industri yang lembab. Debu dapat
menyerap, memantulkan, dan menghamburkan radiasi matahari. Debu atmosferik
dapat disapu turun ke permukaan bumi oleh curah hujan, tetapi kemudian atmosfer
dapat terisi partikel debu kembali. Debu atmosfer adalah kotoran yang terdapat
di atmosfer.
B. Struktur Vertikal Atmosfer
1. Lapisan Troposfer
Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai dan hujan)
terjadi di lapisan troposfer. Pada lapisan ini terdapat penurunan suhu yang
terjadi karena sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi gelombang pendek
dari matahari, sebaliknya permukaan tanah memberikan panas pada lapisan
troposfer yang terletak di atasnya; melalui konduksi, konveksi, kondensasi dan
sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer. Konduksi adalah proses
pemanasan secara merambat. Konveksi adalah proses pemanasan secara mengalir. Kondensasi
adalah proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air. Sublimasi
adalah proses perubahan wujud es menjadi uap air. Pertukaran panas banyak
terjadi pada troposfer bawah, karena itu suhu turun dengan bertambahnya
ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu tentang cuaca). Nilainya berkisar antara
0,5 dan 1oC tiap 100 meter dengan nilai rata-rata 0,65o C
tiap 100 meter. Udara troposfer atas sangat
dingin dengan demikian lebih berat dibandingkan dengan udara diatas tropopause
sehingga udara troposfer tidak dapat menembus tropopause. Ketinggian tropopause
lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Di ekuator, tropopause
terletak pada ketinggian 18 km dengan suhu -80oC, sedangkan di kutub
tropopause hanya mencapai ketinggian 6 km dengan suhu-40oC.
Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara troposfer dengan
stratosfer.
2. Lapisan Stratosfer
Lapisan atmosfer diatas tropopause merupakan lapisan inversi, artinya suhu udara
bertambah tinggi (panas) seiring dengan naiknya ketinggian. Disebut juga lapisan Isothermis. Kenaikan suhu ini disebabkan oleh lapisan ozonosfer yang menyerap radiasi ultra violet dari matahari.
Bagian atas stratosfer dibatasi oleh permukaan diskontinuitas
suhu yang disebut stratopause. Stratopause terletak pada ketinggian 60 km
dengan suhu 0o C.
3. Lapisan Mesosfer
Lapisan mesosfer ditandai dengan penurunan orde suhu
0,4o C setiap 100 meter, karena lapisan ini mempunyai keseimbangan
radiasi yang negatif. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause yaitu
lapisan di dalam atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -100o
C. Ketinggian sekitar 85 km.
4. Lapisan Thermosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian 85 dan 300 km
yang ditandai dengan kenaikan suhu dari -100o C sampai ratusan
bahkan ribuan derajat. Lihat Bagian atas lapisan atmosfer dibatasi oleh
termopause yang meluas dari ketinggian 300 km sampai pada ketinggian 1000 km. Suhu
termopause adalah konstant terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu,
yaitu dengan insolasi (incoming solar radiation).
Suhu pada malam hari berkisar antara 300 dan 1200o C dan pada siang
hari antara 700 dan 1700o C. Densitas termopause sangat kecil,
kira-kira 10 kali densitas atmosfer permukaan tanah.
TUGAS 1
Petunjuk:
A. Jawablah dengan
singkat!
1. Identifikasi manfaat atmosfer bagi kehidupan!
2. Sebutkan gas utama dalam udara!
3. Identifikasi gejala-gejala cuaca yang terdapat di
lapisan troposfer!
4. Apa yang menyebabkan lapisan isothermis mengalami
kenaikan suhu?
5. Gambarlah skema perubahan fase air!
0 komentar:
Posting Komentar